0

Tugas 4. Artificial Intelligence

 A. Sejarah Artificial Intelligence

     Istilah AI (artificial intelligence) kecerdasan buatan  pertama kali dikemukakan pada tahun 1956 di konferensi Darthmouth. Sejak saat itu, penelitian, teori, dan prinsip terkait AI terus berkembang. Walaupun istilah AI baru muncul pada tahun 1956, namun teori yang mengarah ke AI muncul sejak tahun 1941.

Adapun tahapan sejarah AI adalah :

Era komputer elektronik (1941)

     Pada tahun 1941, USA dan Jerman mengembangkan alat penyimpanan dan pemrosesan informasi yang kemudian disebut komputer elekronik. Komputer elektronik ini masih berukuran besar dan sangat susah untuk diprogram. Komputer elektronik ini melibatkan konfigurasi ribuan kabel untuk menjalankan suatu program.

     Pada tahun 1949, berhasil dibuat komputer yang mampu menyimpan program sehingga programmer lebih mudah untuk memasukkan program. Penemuan inilah yang menjadi dasar pengembangan program yang mengarah ke AI.

Masa Persiapan AI (1943-1956)

    Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga hal : pengetahuan fisiologi dasar, dan fungsi sel syaraf dalam otak, analisis formal tentang logika proposisi (propositional logic), dan teori komputasi Turing. Mereka berhasil membuat suatu model sel syaraf tiruan (artificial neuron) di mana setiap neuron digambarkan sebagai ‘on’ dan ‘off’. Mereka menemukan bahwa setiap fungsi dapat dihitung dengan suatu jaringan sel syaraf dan semua hubungan logis dapat diimplementasikan dengan struktur dan jaringan yang sederhana.
Pada tahun 1950, Norbert Wiener membuat penelitian tentang prinsip teori feedback. Contoh yang terkenal adalah thermostat. Pada tahun 1956, John McCarthy meyakinkan Minsky, Claude Shannon, dan Nathaniel Rochester untuk membantunya melakukan penelitian dalam bidang Automata. Jaringan Syaraf dan pembelajaran intelijensia. Mereka mengerjakan proyek ini selama 2 bulan di Dartmouth. Hasilnya adalah program yang mampu berpikir non-numerik dan menyelesaikan masalah pemikiran, yang dinamakan Principia Mathematica. Hal ini menjadikan McCarthy disebut sebagai Father of AI (bapak AI).

Awal Perkembangan AI (1952-1969)

     Pada tahun-tahun pertama perkembangaannya, AI mengalami banyak kesuksesan. Diawali dengan kesuksesan Newell dan Simon dengan sebuah program yang disebut General Problem Solver. Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian secara manusiawi. Pada tahun 1958, McCarthy di MIT AI lab Memo No1 mendefinisikan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu LISP, yang sekarang mendominasi pembuatan program-program AI. Kemudian, McCarthy membuat program yang dinamakan Programs with Common Sense. Di dalam program tersebut, dibuat rancangan untuk Menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi.

    Pada tahun 1959, Nathaniel Rochester dari IBM dan mahsiswa-mahasiswanya mengeluarkan program AI yaitu Geometry Theorm Prover. Program ini dapat membuktikan suatu teorema menggunakan axioma-axioma yang ada. Pada tahun 1963, program yang dibuat James Slagle mampu menyelesaikan masalah integral tertutup untuk mata kuliah Kalkulus. Pada tahun 1968, program analogi buatan Tom Evan menyelesaikan masalah analogi geometris yang ada pada test IQ.

Perkembangan AI melambat (1966-1974)

     Prediksi Herbert Simon pada tahun 1957 yang menyatakan bahwa AI akan menjadi ilmu pengetahuan yang akan berkembang pesat ternyata meleset. Pada 10 tahun kemudian, perkembangan AI melambat. Adapun masalah yang membuat perkembangan AI melambat adalah :

  • Program AI yang bermunculan hanya mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali pengetahuan pada subjeknya. Program AI berhasil hanya karena manipulasi sintetis yang sederhana. Sebagai contoh adalaha Weizenbaum’s ELIZA program (1965) yang dapat melakukan percakapan serius pada berbagai topic, sebenarnya hanyalah peminjaman dan manipulasi kalimat-kalimat yang diketikkan oleh manusia.
  • Banyak masalah yang harus diselesaikan oleh AI. Krena terlalu banyaknya masalah yang berkaitan, maka tidak jarang banyak terjadi kegagalanpada pembuatan program AI.
  • Ada beberapa batasan pada struktur dasar yang digunakan untuk menghasilkan perilaku intelijensia. Sebagai contoh adalah pada tahun 1969 buku Minsky dan Papert Perceptrons membuktikan bahwa meskipun program Perceptron dapat mempelajari segala sesuatu, tetapi program tersebut hanay merepresentasikan sejumlah kecil saja. Sebagai contoh, dua masukan perceptron yang berbeda tidak dapat dilatihkan untuk mengenali kedua masukan yang berbeda tersebut.

AI saat ini

     Beberapa teknik AI yang digunakan pada saat ini yaitu, searching, reasoning, planning, dan learning. Searching adalah teknik untuk pencarian optimum pada berbagai masalah seperti jarak tempuh, kamus, web browser. Reasoning adalah teknik untuk penalaran, seperti permainan catur. Planning adalah teknik untuk perencanaan, seperti software untuk menentukan minimum requirement sebuah pesawat terbang dll. Learning adalah teknik untuk pembelajaran, yaitu computer mampu belajar sendiri hanya dengan diberi pengetahuan tertentu, contohnya mesin penerjemah.

 

B. AI dan Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)

     Secara etimologis  kognisi yang bahasa inggrisnya “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Beberapa tokoh penting juga ikut mengutarakan definisi menurut fersinya masing-masing diantaranya Gagne yang mengatakan “Koginisi merupakan proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir”. Neisser, mengatakan “cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan”

     Hubungan Artificial Intelligence (AI) dan Kognisi Manusia. Menurut Lenat dan Feigenbaum (1992), terdapat tujuan AI yaitu memahami kognisi manusia, mencoba untuk mendapatkan pengetahuan ingatan manusia yang mendalam, kemampuan problem solving, belajar, membuat keputusan, dan lain-lain. Kelebihan kognitif manusia salah satunya adalah kreatif, manusia memiliki kemampuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman-pengalaman, sedangkan pada AI atau kecerdasan buatan untuk menambah pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun seperti memasukkan data atau informasi-informasi baru. Lalu memungkinkan seseorang untuk melakukan pembelajaran secara langsung seperti pergi ke sekolah, mempelajari mata pelajaran tertentu, dan sebgainya sedangkan pada kecerdasan buatan harus mendapat masukan berupa input-input simbolik.

C. AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)

    Definisi yang populer dari AI adalah bahwa AI menjadikan komputer berakting dan bergaya seperti halnya para artis berakting di bioskop. Dan untuk saat ini banyak permasalahan dunia nyata yang diselesaikan dengan menggunakan AI dan banyak juga aplikasinya yang dikomersilkan. Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge. Namun demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah di gunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu.

     Profesor Edward Fieganbaum Suatu sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar. Suatu emulsi jauh lebih kuat daripada suatu simulasi yang hanya membutuhkan sesuatu yang bersifat nyata dalam beberapa bidang atau hal Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, ata u knowledge yang umumnya terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai knowledge tentang suatu bidang. Istilah  sistem pakar, sistem basis pengetahuan.

     Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri yaitu memiliki informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis computer dan memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. Kemampuan sistem pakar yaitu menjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut bidang keahliannya, bila diperlukan dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki, menambah fakta kaidah dan alur penalaran sahih yang baru ke dalam otaknya.

   Eliza adalah salah Sistem Pakar yang dikembangkan pada tahun 1966. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.

     lalu Parry adalah Sistem Pakar yang dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972 yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi computer dan respon manusia.

     sedangkan NETtalk, program ini jenisnya cukup bebeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembankan oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini , NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras.

D. Penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung system pengambilan keputusan (diagnosa)

     Secara garis besar dapat dikatakan bahwa AI adalah sebagai alat atau suatu sistem yang dibuat oleh manusia untuk mempermudah pekerjaan manusia itu sendiri , namun walaupun demikian tetap keputusan akhir ataupun tanggung jawab ada pada manusia itu sendiri.

Contoh Kasus Artificial Intelligence (AI) Dalam Bidang Psikologi:

untuk  menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Salah satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).


Daftar Pustaka :

http://blog.ub.ac.id/ilhama8/tugas-sistem-cerdas/

Click to access jbptunikompp-gdl-enjelwijay-22502-2-unikom_e-i.pdf

Listiono, H. (2008). Merancang dan Membuat Sistem Pakar. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik, 12(5), 115-116

 

0

Tugas 3

A. Pengertian sistem informasi berbasis komputer (CBIS)

     Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu yang mendukung  pengambilan keputusan.

     Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.

9304d-viewer1

B. Evolusi sistem nformasi berbasis komputer

  1. Fokus data (SIA/EDP)

     SIA (sistem informasi akuntansi) lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten informasi lain. SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali  pesaing.

  1. Fokus Informasi (SIM)

         Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah. Merupakan sistem/mekanisme yang memungkinkan kita untuk mendapat informasi manajemen. SIM dan SIA, SIM (sistem informasi manajemen) menggunakan data yang disediakan SIA dalam database, dan informasi lain yang  berasal dari lingkungan. Isi dari database tersebut digunakan oleh software untuk membuat laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika untuk mensimulasikan aspek operasi perusahan, Berbeda dengan SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi  bagi lingkungan.

  1. Fokus pada pendukung keputusan (SPK)

         Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang yang ada. Informasi pendukung untuk memecahkan masalah yang harus diselesaikan bersama.

  1. Fokus pada komunikasi (otomatisasi Kantor)

      Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem ini memiliki fungsi untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

  1. Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)

      Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.

Karakteristik Sistem Pakar

  • Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru
  • Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
  • Memecahkan masalah dengan penalaran.
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.

Berdasarkan beberapa evolusi yang ada diatas menunjukkan dari setiap masing-masing sistem memiliki manfaat dan tujuan yang berbeda-beda dan dibutuhkan dalam pencapaian yang menggunakan sisten informasi berbasis komputer

C. Lingkup Data

  1. Hirarki Data

       Hierarki adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti struktur pohon. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Konsep pewarisan (inheritance) merupakan prinsip hierarki ini, dimana metoddan / atau atribut yang ditentukan dalam sebuah objek kelas dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lain di bawahnya. Satu sistem dapat mempunyai abstraksi hierarki yang banyak

     Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterimasecara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

     Dan hirarki data itu sendiri dalam proyeksinya tehadap penggunaan di computer, merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan satu sama lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai alat penggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda. Adapun beberapa penjelasannya akan dijelaskan dalam pembahasan sepertiapa itu hirarki data, tsb.

     Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.

  • basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.
  • berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan denngan suatu objek.
  • record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu
  1. Penyimpanan sekunder.

       Penyimpanan data komputer, berasal dari bahasa Inggris “computer data storage” sering disebut sebagai memori komputer, merujuk kepada komponen komputer, perangkat komputer, dan media perekaman yang mempertahankan data digital yang digunakan untuk beberapa interval waktu.

Penyimpanan sekunder pada database terdapat 2 macam yaitu :
SASD (Penyimpanan berututan) dan DASD (Penyimpanan akses langsung/medium. File master yang baik).

Dua jenis Penyimpanan Sekunder :

  1. Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD) ;
    Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst
  2. Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD) ;
    Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk

3. Pemrosesan Data

1. Pemrosesan Batch

      Tujuan dari sistem ini adalah memperbarui tiga file master, persediaan, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka secara harian, yang disebut siklus harian. Kelemahan utama pengolahan batch adalah kenyataan bahwa file baru menjadi mutakhir setelah dilakukan siklus harian. Ini berarti manajemen tidak selalu memiliki informasi paling mutakhir yang menggambarkan sistem fisik.

  1. Pemrosesan online

        Pemrosesan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetik. Setiap transaksi diproses pada semua file master yang berkaitan sementara data transaksi berada dalam penyimpanan primer. Catatan persediaan yang sesuai dibaca dalam

         penyimpanan primer, diperbarui dengan data transaksi, kemudian ditulis kembali pada DASD. Kemudian catatan piutang diperbarui dengan cara yang sama, dilanjutkan dengan catatan analisis penjualan. Ketiga file DASD tersebut diperbarui sebelum transaksi selanjutnya dimasukkan.

  1. Sistem Realtime

Istilah realtime sering digunakan berhubungan dengan sistem komputer. Sistem realtime adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan komputer merespons dengan cepat pada status sistem fisik. Sistem realtime adalah bentuk khusus dari sistem online. Sistem online menyediakan sumber daya konseptual yang mutakhir, dan sistem realtime memperluas kemampuan tersebut dengan menggunakan sumber daya konseptual

D. Database

  1. Era permulaan database

Era permulaan database ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data, kepemilikan data yang tersebar

        2. Konsep database

           Konsep database yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai  independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

  1. Struktur database

            File, catatan dan elemen data

  1. Keunggulan dan kelemahan database dan database management system (DBMS)

           Keunggulan DBMS antara lain sebagai berikut:

  1. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
  2. Menjaga konsistensi dan integritas data
  3. Meningkatkan keamanan data
  4. Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
  5. Meningkatkan produktivitas para pengguna data
  6. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
  7. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
  8. Meningkatkan pemakaian bersama dari data
  9. Meningkatkan layanan backup dan recovery data
  10. Mengurangi konflik antar pengguna data

            Kelemahan DBMS antara lain sebagai berikut:

  1. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
  2. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
  3. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
  4. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
  5. Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.

E. Peranan database dan DBMS dalam memecahkan masalah psikologi

Peranan database :

Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.

Peranan DBMS :

  1. Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
  2. Data dan program menyatu.
  3. Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
  4. Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
  5. Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

Contoh kasus

Dalam bidang psikologi, terdapat beberapa macam test psikologi seperti tes kepribadian, tes minat dan bakat, tes intelegensi dan tes psikologis lainnya. Sebagai contoh, dalam skoring tes intelegensi IST (Intelligenz Structure Test) menggunakan komputer dalam pengerjaannya. Setelah memasukan data-data dari tes tersebut sesuai langkah-langkah yang telah ditentukan, kemudian komputer lah yang memproses data-data tersebut hingga pada akhirnya nanti akan keluar hasil dari pemrosesan data tersebut. Setiap file tersebut disimpan dalam database yang berbeda agar tidak tertukar hasilnya.

Salah satu peranan dalam DBMS yaitu untuk membuat data dengan aman. Dalam psikologi ini adalah hal yang penting dan sangat dibutuhkan karna untuk melindungi data hasil dari pemeriksaan psikologis dimana tidak semua hasil pemeriksaan psikologis dapat diketahui khalayak banyak atau lebih bersifat rahasia.

F. Sistem pengolahan data

  1. Pengertian dan tujuan pengelolaan data

      Menurut George R dan Terry Ph. D (dalam Hutahean 2015) menyatakan bahwa pengolahan data merupakan serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Adapun tujuan dari pengolahan data adalah untuk memanipulasi data kedalam bentuk yang lebih berarti yang berupa informasi, sedangkan informasi merupakan hasil dari kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kegiatan atau peristiwa

  1. Tugas pengolahan data

     Tugas pengolahan data dilakukan oleh sistem informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing

  1. Contoh sistem pengolahan data

         Dalam mengolah data skripsi dibutuhkan bantuan program SPSS, dimana SPSS adalah program komputer yang dipakai untuk analisis statistika. Program SPSS ini sangat populer karena sering kali dijadikan sebagai alat untuk mempermudah proses pengolahan data.

  1. Peranan pemrosesan data dalam pemecahan masalah

Pada data yang di sudah olah bukan syarat mutlak untuk pemecahan suatu masalah. Tetapi, memberikan dasar-dasar penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi untuk memberikan suatu informasi dan pemakai dalam membuat sebuah keputusan-keputusan dalam penyelesaian nya.

G. Sistem Informasi Manajemen

  1. Pengertian SIM

          Pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut Laudon dan Laudon (2008) adalah “Suatu susunan komponen-komponen yang terintegrasi & bekerja secara bersama-sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi”. Sedangkan menurut Davis (2009) adalah: “Suatu sistem operasional yang melaksanakan beraneka-ragam fungsi untuk menghasilkan keluaran yang berguna bagi pelaksana operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan.”

  1. Konsep sistem informasi organisasional

        Ada berbagai macam kerangka kerja organisasional dari suatu sistem, namun yang terpenting adalah agar organisasi dapat bekerja efektif. Kerangka kerja yang dimaksud adalah manusia, teknologi, tugas-tugas/prosedur, dan struktur organisasi. Hal yang harus diperhatikan adalah setiap kali kita mengubah satu karakteristik atau lebih dari empat komponen yang ada, kita harus mempertimbangkan perubahan karakteristik yang lain.

  1. Peranan SIM dalam pemecahan masalah

        Menurut Laudon dan Laudon (2008)  SIM dan subsistem – subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam dua cara dasar, yaitu :

  • Sumber Daya Informasi Seorganisasi
    SIM adalah suatu cara organisasi untuk menyediakan informasi dalam rangka pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen format dari para eksekutif untuk menyediakan komputer sebagai alat bantu bagi manajer untuk memecahkan masalah.
  • Identifikasi dan Pemahaman Masalah
    Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi mengalir terus ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menadai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.

H. Sistem penunjang keputusan

  1. Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskannya

     Sistem penunjang keputusan adalah sistem Komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.

     Beberapa tokoh juga menjelaskan tentang SPK. Raymond Mcleod tahun 1998 (dalam syakuro, 2015) Sistem penunjang kebutuhan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur

    Hick tahun 1993 dalam (syakuro, 2015) Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan kompuer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi

  1. Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK

          Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.

Tujuan :

  • Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
  • Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
  • Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
  1. Model SPK

      Model dalam sistem pengambilan keputusan ada 3 macam yaitu:

  • Perangkat Lunak Penulisan Laporan : menghasilkan laporan periodik maupun khusus.
  • Model Matematika : menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model matematika dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedural apapun.
  • Perangkat lunak GDSS : memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System) digunakan.
  1. Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugiannya

       Manajer yang menggunakan model matematis memperoleh keuntungan sebagai  berikut :

  • Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar.
  • Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
  • Model memberikan daya peramalan.
  • Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial and error.

Sedangkan kerugian model matematis adalah :

  • Sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
  • Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.
  1. SPK berkelompok

     Sistem penunjang keputusan kelompok (GDSS) adalah sistem berdasarkan komputer interaktif yang memudahkan pemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa (set) pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Komponen GDSS meliputi hardware, software, orang, dan prosedur

  1. Peranan SPK dalam peemecahan masalah

     GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah, dengan berkomunikasi yang lebih baik dapat memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjaga diskusi terfokus pada masalahnya. Hal ini dapat menyebabkan kita dalam menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.


Daftar Pustaka :

Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm. (diakses 18 Januari 2017)

https://www.academia.edu/8122880/Computer_Based_Information_System_CBIS_Sistem_Informasi_Berbasis_Komputer

https://www.scribd.com/doc/113910929/Hirarki-Data

msherawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/22035/SIM1-Database.pdf (diakses 18 Januari 2017)

http://juwita.staff.gunadarma.ac.id (diakses 18 Januari 2017)

http://veronica.staff.gunadarma.ac.id (diakses 18 Januari 2017)

maranugraha.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/39709/BAB19.pdf (diakses 18 Januari 2017)

Syakuro, Abdan (2015). http://www.abdan-syakuro.com/2015/01/pengertian-sistem-penunjang-keputusan.html (diakses 18 Januari 2017)

http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/pengertian-dasar-sistem-informasi-manajemen-sim/ (diakses 18 Januari 2017)

 

0

Tugas 2. Arsitektur Komputer & Struktur Kognitif Manusia

  1. Arsitektur Komputer & Struktur Kognitif Manusia

A. Pengertian Arsitektur Komputer

Apakah Arsitektur Komputer itu? Arsitektur komputer adalah atribut-  atribut sebuah sistem komputer, dilihat dari sudut pandang seorang  programmer.

  • Struktur konseptual menyangkut bagaimana komponen – komponen tersebut disaling hubungkan (diinterkoneksikan).
  • Perilaku fungsional (fungsional behaviour) menyangkut fungsi komponen – komponen secara individual, dan sebagai bagian dari struktur (aliran informasi dan kendali antar komponen2 dalam struktur).

Arsitektur Komputer Adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi Fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing’masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana (P) akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah Arsitektur von neumann, CISC, RISC, blue gene, dll.

komponen komputer dibagi menjadi 4 bagian yaitu:

  1. Input

Input (masukan) adalah perangkat keras koputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer yang berupa signak input atau maintance input. Di dalam sistem komputer, signal input berupa data yang di masukkan ke dalam sistem komputer. Sedangkan maintance input berupa program yang dignakan untuk mengolah data yang dimasukkan.

  1. Pemrosesan

Sebah komponen komputer yang bekerja untuk mengolah data yang masuk ke dalam komputer.

  1. Penyimpanan

Sebuah komponen komputer yang berungsi untuk menyimpan data baik sementara atau selamanya.

  1. Output

Output (keluaran) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.

B. Struktur Kognisi Manusia

Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoretis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat: Totalitas, Transformatif, Otoregul

Kognisi berasal dari kata cognition yang berarti kesadaran, pengertian, atau pengetahuan. Ivancevich, konopaske and matteson (2005). Menjelaskan kognisi adalah apa yang diketahui individu mengenai diri mereka sendiri dan lingkungan mereka. Kognisi merupakan lingkungan individu mengenai hal-hal terkait dengan individu itu sendiirimaupun hal-hal di luarnya. Menurut attwood (2005) kognisi adalah proses mengetahui, termasuk pemikiran, pengetahuan, ingatan, dan imajinasi.

Jadi struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodasi atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, unsur-unsur pemikiran, pengetahuan, ingatan dan imajinasi menjadi satu kesatuan.

C. Kaitan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur

Pada dasarnya struktur kognitif manusia memiliki cara kerja yang sama dengan komputer, yaitu Input (Pemasukkan informasi), Storage (Pemrosesan Informasi), dan Output (Pengeluaran Informasi).

Dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, unsur-unsur pemikiran, pengetahuan, ingatan dan imajinasi menjadi satu kesatuan. Jadi seperti misalnya pada bagian otak yang mengakomodir unsur atau organ bagian -bagian tubuh manusia yg menjadikannya suatu sistem. Sedangkan untuk struktur kognnisi arsitektur komputer adalah suatu unsur yang saling melengkapi tetapi tidak sekompleks struktur kognisi dari manusia, karena struktur kognisi arsitektur terdiri hanya dari perangkat keras yang didesain seperti CPU, RAM, Memori, Procesor.

 D. Kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer

Robert L. Solso, Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif manusia, yaitu:

Kelebihan:

  1. Pada umumnya komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat
  2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi uuser)
  3. Menggunakan teknologi time sharring
  4. Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat
  5. Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain

Kelemahan:

  1. Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
  2. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
  3. Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
  4. Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
  5. Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain

E. Contoh kasus & solusi dalam Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

Sebelumnya praktikan di anjurkan untuk membaca modul laboratorium untuk men skoring  alat test psikologi sehari sebelum praktikum dimulai, Yuni yang menjadi salah satu praktikan belajar men skoring alat test di laboratorium menengah psikologi menggunakan sistem komputerisasi dengan mengingat apa yang sudah dipelajarinya di rumah sehari sebelumnya. Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa yuni menyimpan dan mencerna lalu mempraktikannya.

Daftar Pustaka :

https://www.academia.edu/15685354/PENJELASAN_ORGANISASI_and_ARSITEKTUR_KOMPUTER

https://edywinarnosemarang.files.wordpress.com/2009/08/arsitekturkomputer2.pdf

https://prezi.com/mtexjtmoaufh/komponen-komponen-arsitektur-komputer/

http://www.educationalisme.com/pengertian-kognisi-dan-aspek-kognitif/

https://www.academia.edu/9780956/Makalah_struktur

Solso, R., Maclin, O. H., dan Maclin, M.K. Psikologi Kognitif. 2007. Jakarta: Erlangga

0

Tugas 1

  1. Pengantar Sistem Informasi Psikologi

A. Pengertian Informasi

Informasi bisa datang dari mana saja dan dimana saja, hal tersebut membuat informasi merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan” Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Informasi adalah penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu; Keseluruhan makna yang menunjang amanat yg terlihat dalam bagian bagian amanat itu.

Informasi menunjukkan fakta atau data yang diperoleh selama proses komunikasi Informasi dikonseptualisasikan sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, individu satu ke individu yang lain. Semakin banyak seseorang mencari dan mengumpulkan data dan fakta maka secara kuantitas seseorang akan memperoleh banyak informasi.

Informasi merupakan arti, maksud atau makna yang terkandung di dalam data penafsiran data yang diterima otak akan menentukan kualitas informasi. Kualitas informasi sangat ditentukan oleh pengetahuan, pengalaman, selera, keimanan, budaya. Semakin luas pengetahuan, pengalaman, semakin baik selera dan morlitas dan semakin kuat dasar budaya yang dimiliki seseorang maka informasi yang dihasilkan akan semakin berkualitas

Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) mendefinisikan informasi sebagai

“What is information? Patterner matter-energy that affects the probabilities of alternatives available to an individual making decision”

“Informasi adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada”

Informasi adalah hasil dari proses intelektual seseorang. proses intelektual adalah mengolah / memproses stimulus yang masuk ke dalam diri individu melalui panca indra, kemudian diteruskan untuk diolah / di proses dengan pengetahuan, pengalaman, selera, iman yang dimiliki seseorang. Setelah mengalami aktivitas memproses, stimulus itu dapat dimengerti sebagai informasi. Informasi ini bisa diingat diotak bila dikomunikasikan kepada individu, maka akan berubah menjadi pesan.

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada

Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item- item penggerak. Sebagai contoh, misalnya negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang membentuk suatu negara.

Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan pengertian dari sistem tersebut. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur – unsur tersebut dengan lingkungan. Ada juga Anatol Raporot yang mendefinisikan arti dari sistem itu. Menurut beliau, sistem merupakan suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.L.Ackof, menyebutkan bahwa sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian – bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Jadi menurut saya sistem informasi adalah sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada untuk mencapai suatu tujuan.

B. Pengertian Sistem Informasi Psikologi

Sistem adalah kumpulan/group/komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Informasi adalah pesan atau sekumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau sekumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Dalam bidang komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses atau yang ditransmisikan

Berdasarkan uraian di atas, sistem informasi psikologi dapat didefinisikan sebagai suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi.

Penggunaan sistem informasi dalam bidang psikologi :

  1. Tes-tes psikologi

Di zaman era modern saat ini banyak situs-situs yang menyediakan tes-tes psikologi gratis secara online, dengan demikian memudahkan orang yang membutuhkannya dengan sistem komputerisasinya. beberapa di antaranya adalah:

Tes IQ, Tes Inventori seperti tes Pauli (ketahanan, ketelitian, konsistensi, tekanan, dan kecepatan penggunaan waktu),

  1. Konseling online

Konseling online merupakan layanan intervensi psikologis yang dilakukan antara konselor kepada klien melalui media internet. Fungsi dari konseling online adalah untuk membantu masyarakat yang mempunyai permasalahan terkait dengan psikologis untuk dikonsultasikan kepada ahlinya.

Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis juga suatu sistem yang merupakan kombinasi dengan manusia, alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai prilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contohnya : penggunaan teknologi dalam pengambilan data test psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat test psikologi).

C. Contoh kasus dan Bagaimana Solusi atau Pemecahan Masalahnya dalam Sistem Informasi Psikologi

Penggunaan dalam laboratorium psikologi faal terdapat serangkaian test yaitu salah satunya adalah test bercak tinta dan test blackdots. Jadi sangatlah erat kaitannya antara ilmu psikologi dengan sistem informasi. Kenapa? Karna hasil dari test psikologi yang sudah dijelaskan tadi dapat di interpretasikan atau di kelola menggunakan sistem komputerisasi, sehingga lebih cepat dan efisien, serta tidak terlalu membuang tenaga dan biaya. Hal ini menunjukkan dimana ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri

Daftar Pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sistem#Jenis_sistemhttps://www.academia.edu/18374150/Informasi_Pesan_dan_Maknahttps://oktintia.wordpress.com/2012/10/14/pengenalan-pengantar-sistem-informasi-psikologi/

0

Terapi Bermain

Nama : Dyah Ayu Pratiwi

Kelas : 3 PA 14

NPM  : 12513735

TERAPI BERMAIN

Sejarah singkat perkembangan teori bermain
Bermain pada awalnya belum mendapat perhatian khusus dari para ahli jiwa, karena terbatasnya pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak dan kurangmya perhatian mereka terhadap perkembangan anak. Salah satu tokoh yang dianggap berjasa untuk meletakkan dasar tentang bermain adalah seorang filsuf Yunani bernama Plato. Plato dianggap sebagai orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain.
Bermain juga dapat digunakan oleh guru atau orang dewasa lainnya untuk membina hubungan dengan anak, karena selama bermain suasananya bebas maka anak merasa tidak takut-takut untuk bermain bersama. Hal ini sangat berguna untuk membantu membina hubungan dengan anak-anak yang sulit menyesuaikan diri, tapi perlu diingat agar suasana diciptakan sedemikian rupa sehingga anak tidak merasa dipaksa atau terpaksa. Kadang-kadang diperlukan beberapa kali pertemuan atau kegiatan bersama anak sampai anak merasa lebih bebas, relaks. Karena kegiatan bermain tidak akan muncul bila anak merasa asing dengan lingkungannya.

A. Definisi

Menurut Thompson dan Henderson (2007), terapi bermain adalah penggunaan model-model teoristis secara sistematis untuk menjalin sebuah proses interpersonal dimana seorang terapis menggunakan kekuatan-kekuatan terapeutik dari kegiatan bermain untuk membantu klien dalam mencegah atau mengatasi masalah psikososial dan mencapai taraf pertumbuhan serta perkembangan secara optimal. Terapi bermain juga dapat didefinisikan sebagai pemanfaatan permainan media yang efektif oleh terapis untuk membantu klien menyelesaikan kesulitan psikososial serta mencapai pertumbuhan optimal melalui ekspresi diri

B. Tujuan Bermain

Terapi bermain bertujuan untuk mengubah tingkah laku individu yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan sehingga individu mampu diubah perilakunya melalui cara yang menyenangkan.

C. Kategori Bermain

– Bermain aktif, yaitu anak menggunakan energi inisiatif. (bermain bola)

– Bermain pasif, yaitu energi yang dikeluarkan sedikit sehingga tidak perlu melakukan aktivitas tertentu dan hanya melihat. (memberi support)

D. Penggunaan terapi bermain sebagai teknik psikoterapi

1. Nilai Terapiutik dari Permainan

              Saat anak mengeluarkan perasaannya melalui permaianan, maka mereka membawa perasaan tersebut ke dalam tingkat kesadaran, sehingga akhirnya mereka akan terbuka, menerima dan belajar mengendalikan atau menolaknya.

Bentuk-bentuk permaianan untuk mengekspresikan diri dapat berupa :

  1. Maianan kehidupan nyata. Boneka yang terdiri atas keluarga, boneka rumah-rumahan, binatang peliharaan atau tokoh kartun dapat menjai media untuk mengekspresikan perasaan secara langsung. Terapis dapat menggunakan mainan mobil-mobilan, alat masak tiruan kartu bergambar, atau kapal-kapalan untuk melihat pengalaman hidup klien.
  2. Maianan pelepas agresivitas-bermain peran. Klien dapat mengkomunikasikan emosi yang terpendam melalui mainan atau materi seperti karung tinju, boneka tentara, boneka dinosaurus dan hewan-hewan buas, pistol dan pisau mainan, boneka orang dan balok kayu.
  3. Mainan pelepas emosi dan ekspresi kreativitas. Pasir, air, balok, atau lilin dapat menjadi sarana klien mengekspresikan emosi atau kreativitasnya.

2. Kepada Siapa Terapi Bermain Diberikan

Terapi bermain dapat dipakai baik sebagai asesmen maupun sebagai terapi. Sebagai sebuah terapi, terapi bermain dapat diberikan kepada anak yang :

–          Mempunyai pengalaman diperlakukan dengan kejam dan diabaikan

–          Gangguan emosi dan skizofren

–          Takut dan cemas

–          Mengalami masalah penyesuaian social

–          Kesulitan bicara

–          Mengalami gangguan visual spatial

–          Anak penyandang autism.

3. Prosedur dalam Terapi Bermain

Fase Persiapan :

Sebelum memasuki fase terapi bermain anak harus disiapkan sehingga mereka tahu apa yang akan dihadapi dan akan dilakukannya. Guru bercerita bahwa nanti ada banyak permainan dan kamu pasti akan senang serta menjelaskan bahwa proses ini akan membantu anak menemukan hal yang lebih baik.

Proses Terapi Bermain :

Menggambarkan lima tahap dimana anak yang mengalami gangguan emosi berkembang menuju ekspresi diri dan kesadaran diri dalam proses terapi permainan.

E. Klarifikasi bermain

Klarifikasi bermain dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Menurut isi

Social affective play

Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.

Sense of pleasure play

Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.

Skill play

Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.

Dramatika play role play

Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.

2. Menurut karakteristik sosial

Solitary play

Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.

Paralel play

Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak preischool

Contoh : bermain balok

Asosiatif play

Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya.

Kooperatif play

Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu.

F. Karakteristik bermain sesuai tahap perkembangan

  1. Satu bulan

Visual        : Lihat dengan jarak dekat (gantungkan benda yang terang dan menyolok)

Auditori    : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam

Taktil         : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan

Kinetik      : Mengayun,naik kereta dorong

  1. 2-3 bulan

Visual        : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok. Bawa bayi ke ruangan lain, lalu letakkan bayi agar dapat memandang disekitar

Auditori    : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan keluarga.

Taktil         : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan lembut,gosok dengan lotion/bedak

Kinetik      : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

  1. 4-6 bulan

Visual        : Bermain cermin,anak nonton TV. Beri mainan dengan warna terang

Auditori    : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama. Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.

Taktil         : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur

Kinetik      : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

  1. 6-9 bulan

Visual        : Mainan berwarna,bermain depan cermin. Beri kertas untuk dirobek-robek.

Auditori    : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh. Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.

Taktil         : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir

Kinetik      : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.

  1. 9-12 bulan

Visual        : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat. Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.

Auditori    : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan. Kenalkan dengan suara binatang

Taktil         : Beri makanan yang dapat dipegang. Kenalkan dingin,panas dan hangat.

Kinetik      : Beri mainan

Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan

  • Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
  • Buku dengan gambar menarik
  • Balon,cangkir dan sendok
  • Boneka bayi
  • Mainan yang dapat didorong dan ditarik

Sumber :

Foster and Humsberger,1998,Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company,Philadelpia USA.

Hurlock E B. (1991). Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga.

 

0

Client Centered Therapy

Kasus Pendekatan Client Centered Therapy

     Ada seorang remaja dia sangat sayang pada adiknya, tetapi pada suatu saat dia mulai sadar akan tingkah lakunya yang bertentangan dengan pikiran itu, karena ternyata dia sering sekali mengucapkan kata-kata iri kepada adiknya  yang selalu dibela orang tua. Padahal, terhadap adik sendiri seorang kakak tidak boleh bertindak itu. Pengalaman yang nyata ini menunjuk pada suatu pertentangan antara siapa saya ini sebenarnya dan seharusnya menjadi orang yang bagaimana. Bilamana remaja mulai menyadari kesenjangan dan mengakui pertentangan itu, dia menghadapi keadaan dirinya sebagaimana adanya. Kesadaran yang masih samar-samar akan kesenjangan itu dalam perasaan kurang tenang dan cemas serta dalam evaluasi diri sebagai orang yang tidak pantas (worthless). Remaja ini mau untuk menerima layanan konseling dan menjalani proses konseling untuk menutup permasalahannya antara dua kutub di dalam dirinya sendiri, serta akhirnya menemukan dirinya kembali sebagai orang yang pantas (person of worth).

     Klien mengalami ketidakcocokan antara pandangan klien tentang dirinya sendiri (self-concept) atau pandangan yang disukai klien tentang dirinya. Yang melandasi klien untuk menerima layanan konseling dan menjalani proses konseling bisa saja karna dia memiliki suatu pertentangan antara siapa saya ini sebenarnya dan seharusnya menjadi orang yang bagaimana

     Client-centered therapy beranggapan bahwa klien sanggup menentukan dan menjernihkan tujuan – tujuannya sendiri. Perlu adanya respek terhadap klien dan keberanian pada seorang terapis untuk mendorong klien agar bersedia mendengarkan dirinya sendiri dan mengikuti arah-arahannya sendiri terutama pada saat klien membuat pilihan-pilihan yang bukan merupakan pilihan yang diharapkan terapis. CCT membangun hubungan yang membantu, dimana klien akan mengalami kebebasan untuk mengeksplorasi area-area kehidupannya yang sekarang diingkari atau didistorsinya. Dalam Suasana ini klien merupakan narator aktif yang membangun terapi secara interaktif dan sinergis untuk perubahan yang positif.

      Klien menjadi pusat dari terapi ini di mana terapis lebih membiarkan klien menemukan jalan keluarnya sendiri. Jadi ia dibuat mengerti dan paham akan masalah yang sedang dihadapinya dan terapis tidak memaksakan klien untuk menceritakan masalahnya bila klien sedang tidak ingin menceritakannya

      Konseling diharapkan klien mampu mengeksplorasi lingkungan dan perasaannya lebih luas, Selanjutnya konselor berusaha memberikan sesuatu yang mendukung pertumbuhan ketika konseli berusaha berhubungan dengan perasaannya, dan menetapkan tujuan serta arah yang tampaknya tepat baginya.  Sehingga yang diharapkan, konseli dapat menemukan jalan keluarnya sendiri

0

Tugas 2

Terapi Eksistensial Humanistik

    Terapi Eksistensial Humanistik adalah terapi yang sesuai dalam memberikan bantuan kepada klien. Karena teori ini mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan, keniscayaan, keputusasaan manusia kedalam dunia tempat dia bertanggung jawab atas dirinya

      Terapi eksistensial tidak terikat pada salah seorang pelopor, akan tetapi eksistensial memiliki banyak pengembang, tetapi yang populer adalah Victor Frankl, Rollo May, irvin Yalom, James Bugental, dan Medard Boss.

1. Konsep dasar pandangan humanistik eksistensi

     Pendekatan Eksistensial-humanistik berfokus pada diri manusia. Pendekatan ini mengutamakan suatu sikap yang menekankan pada 5 pemahaman atas manusia. Pendekatan Eksisteneial-Humanistik dalam konseling menggunakan sistem tehnik-tehnik yang bertujuan untuk mempengaruhi konseli. Pendekatan terapi eksistensial-humanistik bukan merupakan terapi tunggal, melainkan suatu pendekatan yang mencakup terapi-terapi yang berlainan yang kesemuanya berlandaskan konsepkonsep dan asumsi-asumsi tentang manusia. Konsep-konsep utama pendekatan eksistensial yang membentuk landasan bagi praktek konseling, yaitu:

1. Kesadaran Diri

    Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan. Semakin kuat kesadaran diri seorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang itu. Kesadaran untuk memilih alternatif-alternatif yakni memutuskan secara bebas didalam kerangka pembatasnya adalah suatu aspek yang esensial pada manusia. Kebebasan memilih dan bertindak itu disertai tanggung jawab. Para ekstensialis menekan manusia bertanggung jawab atas keberadaan dan nasibnya.

2. Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan

     Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan ekstensial bisa diakibatkan atas keterbatasannya dan atas kemungkinan yang tak terhindarkan untuk mati (nonbeing). Kesadaran atas kematian memiliki arti penting bagi kehidupan individu sekarang, sebab kesasaran tersebut menghadapkan individu pada kenyataan bahwa dia memiliki waktu yang terbatas untuk mengaktualkan potensi-potensinya. Dosa ekstensial yang juga merupakan bagian kondisi manusia. Adalah akibat dari kegagalan individu untuk benar-benar menjadi sesuatu sesuai dengan kemampuannya.

3. Penciptaan Makna

     Manusia itu unik dalam arti bahwa ia berusaha untuk menentukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan. Menjadi manusia juga berarti menghadapi kesendirian (manusia lahir sendirian dan mati sendirian pula). Walaupun pada hakikatnya sendirian, manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna, sebab manusia adalah mahluk rasional. Kegagalan dalam menciptakan hubungan yang bermakna bisa menimbulkan kondisi-kondisi isolasi dipersonalisasi, alineasi, kerasingan, dan kesepian. Manusia juga berusaha untuk mengaktualkan diri yakni mengungkapkan potensi-potensi manusiawinya. Sampai tarap tertentu, jika tidak mampu mengaktualkan diri, ia bisa menajdi “sakit”

2. Unsur-unsur Humanistik Eksistensial

     Dalam pandangan eksistensial-humanistik, penderita yang neurotic adalah orang yang kehilangan perasaan berada dan kehilangan perasaan berada ini menimbulkan depresi. Terapi humanistik eksistensial memusatkan perhatian pada pengalaman-pengalaman sadar. Terapi humanistik juga  lebih memusatkan pada apa yang dialami pasien pada masa sekarang bukan pada masa lalu

Tugas utama terapis adalah membantu penderita agar ia menyadari keberadaannya di dunia ini.

Tujuan terapi adalah membantu penderita supaya ia memperolehatau menemukan kemanusiannya yang hilang. Dengan kata lain, terapis eksistensial-humanistik membantu memperluas kesadaran diri penderita dan karenanya meningkatkan kesanggupan pilihannya, yakni menjadi bebas dan bertanggung jawab terhadap arah hidupnya sendiri. Oleh karena itu, terapis humanistic-eksistensial membantu penderita agar mampu menghadapi kecemasan sehubungan dengan tindakan-tindakan memilih diri dan menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekadar korban kekuatan-kekuatan deterministik di luar dirinya.

3. Teknik-teknik Terapi

    Teknik eksistentsial-humanistik tidak memiliki teknik-tekni yang ditentukan secara ketat. Prosedur-prosedur konseling bisa dipungut dari beberapa teori konseling lainnya. Metode-metode yang berasal dari teori gestalt dan analisis transaksional sering digunakan, dan sejumlah prinsip dan prosedur psikoanalisis bisa diintegrasikan ke dalam teori eksistensial-humanisitk. Buku The Searc for “ Authenticity (1965) dari Bugental adalah sebuah karya lengkap yang mengemukakan konsep-konsep dan prosedur-prosedur psikokenseling eksistensial yang berlandaskan model psikoanalitik. Bugental menunjukan bahwa konsep inti psikoanalisis tentang resistensi dan transferensi bisa diterapkan pada filsafat dan praktek konseling eksistensial. Ia menggunakan kerangka psikoanalitik untuk menerangkan fase kerja konseling yang berlandaskan konsep-konsep eksistensial seperti kesadaran, emansipasi dan kebebasan, kecemasan eksistensial, dan neurosis eksistensial.

Person Centered Therapy

 

     Carl R. Rogers mengembangkan person centered theraphy sebagai reaksi terhadap apa yang disebutnya keterbatasan- keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan person centered theraphy adalah cabang dari terapi humanistik yang menggaris bawahi tindakan mengalami klien berikut dunia subjektif dan fenomenalnya. Pendekatan person centered ini bergantung pada kesanggupan pribadi seseorang tersebut untuk menemukan arahnya sendiri.

     Menurut Rogers yang dikutip oleh Gerald Corey menyebutkan bahwa:’ person centered theraphy merupakan tekhnik konseling dimana yang paling berperan adalah klien sendiri, klien dibiarkan untuk menemukan solusi mereka sendiri terhadap masalah yang tengah mereka hadapi. Hal ini memberikan pengertian bahwa klien dipandang sebagai partner dan konselor hanya sebagai pendorong dan pencipta situasi yang memungkinkan klien untuk bisa berkembang sendiri.

1. Konsep Person Centered oleh Rogers

  Dalam proses konseling selalu memperhatikan perubahan- perubahan kepribadian, maka atas dasar pengalaman klinisnya Rogers memiliki pandangan- pandangan khusus mengenai kepribadian, yang sekaligus menjadi dasar dalam menerapkan asumsi- asumsinya terhadap proses konseling. Kepribadian menurut Rogers merupakan hasil dari interaksi yang terus- menerus antara organisme, self, dan medan fenomenal. Untuk memahami perkembangan kepribadian perlu dibahas tentang dinamika kepribadian sebagai berikut :

  1. Kecenderungan Mengaktualisasi Rogers beranggapan bahwa organism manusia adalah unik dan memiliki kemampuan untuk mengarahkan, mengatur, mengontrol dirinya dan mengembangkan potensinya.
  2. Penghargaan Positif Dari Orang Lain Self berkembang dari interaksi yang dilakukan organism dengan realitas lingkungannya, dan hasil interaksi ini menjadi pengalaman bagi individu. Lingkungan social yang sangat berpengaruh adalah orang- orang yang bermakna baginya, seperti orang tua atau terdekat lainnya. Seseorang akan berkembang secara positif jika dalam berinteraksi itu mendapatkan penghargaan, penerimaan, dan cinta dari orang lain.
  3. Person yang Berfungsi Utuh Individu yang terpenuhi kekbutuhannya, yaitu memperoleh penghargaan positif tanpa syarat dan mengalami penghargaan diri, akan dapat mencapai kondisi yang kongruensi antara self dan pengalamannya, pada akhirnya dia akan dapat mencapai penyesuaian psikologis secara baik.

2. Unsur-unsur terapi

    Munculnya Masalah atau Gangguan : Apabila kodrat alamiah organismik yang potensial seperti sifat konstruktif, realistik, progresif, dapat dipercayai, dan potensial untuk berkembang tidak dihalangi maka aka berkembang sepenuhnya sehingga mampu berfungsi sebagai fully human being. Sedangkan yang tidak berkembang maka hidupnya tidak selaras dengan kodrat alamiahnya.

Tujuan Terapi : Mengembangkan klien kepada kehidupan perasaan dan mendorongnya untuk menemukan  feeling-selfnya yang asli. Membantu klien agar mampu membiarkan kehidupan perasaannya tanpa halangan dan dapat mensimbolisasikan pengalamannya dalam sebuah konsep diri yang lebih memadai.

Peran Terapis : Peran utama terapis adalah membantu menyesuaikan konsep diri klien dengan seluruh pengalamannya agar pengalaman tersebut tidak dialami sebagai ancaman terhadap konsep dirinya, tetapi sebagai suatu yang dapat diintergrasikan dalam sebuah konsep diri yang luas

3. Tekhnik terapi Client- Centered

   Menurut Rogers (dalam Flanagan & Flanagan, 2004: 183) konselor harus memiliki tiga sikap dasar dalam memahami dan membantu konseli, yaitu congruence, unconditional positive regard, dan accurate empathic understanding

– Congruence
Konsep yang dimaksud Rogers adalah bagaimana konselor tampil nyata, utuh, otentik dan tidak palsu serta terintegrasi selama pertemuan konseling. Konselor tidak diperkenankan terlibat secara emosional dan berbagi perasaan-perasaan secara impulsif terhadap konseli

– Unconditional positive regard

Perhatian tak bersayarat tidak dicampuri oleh evaluasi atau penilaian terhadap pemikiran-pemikiran dan tingkah laku konseli sebagai hal yang buruk atau baik. Semakin besar derajat kesukaan, perhatian dan penerimaan hangat terhadap konseli, maka semakin besar pula peluang untuk menunjung perubahan pada konseli

– Accurate empathic understanding

Sikap ini merupakan sikap yang krusial, dimana konselor benar-benar dituntut untuk menggunakan kemampuan inderanya dalam berempati guna mengenali dan menjelajahi pengalaman subjektif konseli. Tugas konselor adalah membantu kesadaran konseli terhadap perasaan-perasaan yang dialami. Rogers percaya bahwa apabila konselor mampu menjangkau dunia pribadi konseli sebagaimana dunia pribadi itu diamati dan dirasakan oleh konseli, tanpa kehilangan identitas dirinya yang terpisah dari konseli, maka perubahan yang konstruktif akan terjadi

Secara garis besar tekhnik terapi Client- Centered yakni:

  1. a) Konselor menciptakan suasana komunikasi antar pribadi yang merealisasikan segala kondisi.
  2. b) Konselor menjadi seorang pendengar yang sabar dan peka, yang menyakinkan konseli dia diterima dan dipahami.
  3. c) Konselor memungkinkan konseli untuk mengungkapkan seluruh perasaannya secara jujur, lebih memahami diri sendiri dan mengembangkan suatu tujuan perubahan dalam diri sendiri dan perilakunya

Logoterapi

      Kata logoterapi berasal dari dua kata, yaitu “logo” berasal dari bahasa Yunani “logos” yang berarti makna atau meaning dan juga rohani. Adapun kata “terapi” berasal dari bahasa Inggris “theraphy” yang artinya penggunaan teknik-teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit. Jadi kata “logoterapi” artinya penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup (Budiraharjo, 1997: 151)

     Pandangan Frankl tentang kesehatan psikologis menekankan pentingnya kemauan akan arti. Tentu saja ini merupakan kerangka, di dalamnya segala sesuatu yang lain diatur. Frankl berpendapat bahwa manusia harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri dan kemudian setelah menemukan mencoba untuk memenuhinya. Bagi Frankl setiap kehidupan mempunyai makna, dan kehidupan itu adalah suatu tugas yang harus dijalani. Mencari makna dalam hidup inilah prinsip utama teori Frankl yang dinamakan Logoterapi. Logoterapi memiliki tiga konsep dasar, yakni kebebasan berkeinginan, keinginan akan makna, dan makna hidup

1. Konsep dasar pandangan Frankl

a. Konsep kebebasan berkeinginan

    Konsep kebebasan berkeinginan (freedom of will), mengacu pada kebebasan manusia untuk menentukan sikap (freedom to take a stand) terhadap kondisi-kondisi biologis, psikologi, dan sosiokultural. Kualitas ini adalah khas insani yang bukan saja merupakan kemampuan untuk mengambil jarak terhadap berbagai kondisi lingkungan, melainkan juga kondisi diri
sendiri. Dalam pandangan Logoterapi kebebasan disini adalah kebebasan yang bertanggung jawab agar tidak berkembang menjadi kesewenangan.

b. Konsep makna hidup yaitu hal-hal yang memberikan arti khusus bagi seseorang yang apabila berhasil dipenuhi, akan menyebabkan kehidupannya dirasakan berarti dan berharga, sehingga akan menimbulkan penghayatan bahagia. Makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapa pun, tetapi harus dicari dan ditemukan sendiri. Orang lain hanya dapat menunjukkan hal-hal yag potensial bermakna, akan tetapi kembali pada orang itu sendiri untuk menentukan apa yang ditanggapinya. Makna yang kita cari memerlukan tanggung jawab pribadi. Bukan orang lain atau sesuatu yang lain, bukan orang tua, teman, atau bangsa yang dapat memberi kita pengertian tentang arti dan maksud dalam hidup kita. Tanggung jawab kitalah untuk menemukan cara kita sendiri dan tetap bertahan di dalamnya setelah kita temukan.

c. Keinginan akan makna

   Upaya manusia untuk mencari makna hidup merupakan motivator utama dalam hidupnya, dan bukan “rasionalisasi sekunder” yang muncul karena dorongan-dorongan naluriahnya. Makna hidup ini merupakan sesuatu yang unik dan khusus, artinya ia hanya bisa dipenuhi oleh yang bersangkutan; hanya dengan cara itulah ia bisa memiliki
arti yang bisa memuaskan keinginan orang tersebut untuk mencari makna hidup (Frankl, 2004 : 160). Dalam analisisnya, Frankl berpendapat bahwa pleasuredan powersebenarnya tercakup dalam the will to meaning, kekuasaan merupakan sarana penting mencapai makna hidup, dan kesenangan merupakan akibat samping dari terpenuhinya makna dan tujuan hidup (Bastaman, 1994). Hasrat untuk hidup bermakna bukan sesuatu yang khayali dan diada-adakan, tetapi kenyataan yang benar-benar dirasakan penting dalam kehidupan. Frankl sengaja menyebut “the will to meaning” dan bukan “the drive to meaning”, karena makna dan nilai-nilai hidup tidak mendorong, tetapi seakan-akan menarik  dan menawarkan  kepada manusia untuk memenuhinya (Bastaman, 2000 : 72)

2. Unsur-unsur terapi

 

1. Munculnya Gangguan

a. Neurosis somatogenik, yaitu gangguan perasaan yang berkaitan dengan ragawi

b. Neurosis psikogenik, yaitu gangguan perasaan yang berasal dari hambatan-hambatan psikis

c. Neurosis noogenik, yaitu gangguan neurosis yang disebabkan tidak terpenuhinya hasrat untuk hidup bermakna

2. Tujuan Terapi

   Tujuan utama logoterapi adalah meraih hidup bermakna dan mampu mengatasi secara efektif berbagai kendala dan hambatan pribadi. Hal ini diperoleh dengan jalan menyadari dan memahami serta merealisasikan berbagai potensi sumber daya kerohanian yang dimiliki setiap orang yang sejauh ini mungkin terhambat dan terabaikan.

Selain itu, logoterapi juga bertujuan untuk menolong pasien menemukan tujuan dan maksud dalam hidupnya dengan memperlihatkan bernilainya tanggung jawab dan tugas-tugas tertentu.

3. Peran Terapis

a. Terapis harus menunjukkan kepada klien bahwa setiap manusia mempunyai tujuan yang unik yang dapat tercapai dengan suatu cara tertentu.

b. Terapis berusaha membuat klien menyadari secara penuh tanggung jawab dirinya dan memberinya kesempatan untuk memilih, untuk apa, kepada apa, atau kepada siapa dia harus bertanggung jawab.

c. Terapis tidak tergoda untuk menghakimi klien-kliennya, karena dia tidak pernah membiarkan seorang klien melemparkan tanggung jawab kepada terapis untuk menghakiminya.

3. Teknik-teknik terapi

a. Intensi paradoksikal

  Dalam menjelaskan teknik intensi paradoksikal, Frankl memulai dengan membahas suatu fenomena yang disebut kecemasan antisipatori (anticipatory anxiety), yakni kecemasan yang ditimbulkan oleh antisipasi individu atas suatu situasi dan atau gejala yang ditakutinya. Kecemasan antisipatori ini lazim dialami oleh para pengidap fobia (Koswara, 1992: 116). Teknik paradoxical intention (perlawanan terhadap niat), didasarkan pada dua fakta: pertama, rasa takut bisa menyebabkan terjadinya hal yang ditakutkan; kedua, keinginan yang berlebihan bisa membuat keinginan tersebut tidak terlaksana.

b. Derefleksi

   Teknik Derefleksi yaitu memanfaatkan kemampuan transendensi diri (self-transcendence) yang dimiliki setiap manusia dewasa. Setiap manusia dewasa memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dan tidak lagi memperhatikan kondisi yang tidak nyaman, tetapi mampu mengalihkan dan mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat. Di sini klien pertama-tama dibantu untuk menyadari kemampuan atau potensinya yang tidak digunakan atau terlupakan. Ini merupakan suatu jenis daya penarik terhadap nilai-nilai pasien yang terpendam. Sekali kemampuan tersebut dapat diungkapkan dalam proses konseling maka akan muncul suatu perasaan unik, berguna danberharga dari dalam diri klien.

Dereflection tampaknya sangat bermanfaat dalam konseling bagi klien dengan pre-okupasi somatik, gangguan tidur, dan beberapa gangguan seksual,seperti impotensi dan frigiditas.

c. Bimbingan rohani (Medical ministry)

  Pendekatan ini memanfaatkan kemampuan insani untuk mengambil sikap (to take a stand) terhadap keadaan diri sendiri dan keadaan lingkungan yang tak mungkin diubah lagi (Bastaman, 1996:40). Bimbingan rohani kiranya bisa dilihat sebagi ciri paling menonjol dari Logoterapi sebagai psikoterapi berwawasan spiritual. Sebab, bimbingan ruhani merupakan metode yang secara eksklusif diarahkan pada unsur rohani atau roh, dengan sasaran penemuan makna oleh individu atau pasien melalui realisasi nilai-nilai bersikap

Sumber : 

http://digilib.uinsby.ac.id/10126/6/bab%202.pdf

http://idolakonseling.weebly.com/uploads/1/1/2/5/11253075/teori_eksistensial-humanistik.pdf

https://www.academia.edu/9054982/PERSON_CENTERED_COUNSELING

Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: KANISIUS

http://digilib.uinsby.ac.id/9476/3/Bab%202.pdf

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1-2005-bakhtiyarz-565-Bab3_110-2.pdf

https://id.scribd.com/doc/103040721/LOGOTERAPI

0

Tugas 1. Psikoterapi

1. Pengertian Psikoterapi

 

Apa itu Psikoterapi?

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal

Pengertian psikoterapi menurut beberapa Ahli :

1. Corsini

Psikoterapi adalah proses moral dari interaksi dari dua pihak. Setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang. Tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan untuk keadaan yang tidak menyenangkan pada salah satu bidang.

2. Lewis R.Worberg M.D.

Dalam bukunya yang berjudul The Technique Psychotherapy,mengatakan psikoterapi adalah perasaan dengan menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien yang bertujuan ; menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada. Memperantarai (perbaikan) pola tingkah laku yang rusak. Meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif.

3. Warson dan Morse

Psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang pasien dan terapis pada mana memiliki dari interaksi. Karena mencari bantuan psikologis dan terapi menyusun interaksi dengan menggunakan dasar psikologis untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupanya dengan mengubah pikiran, perasaan, dan tindakanya.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:

  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

2. Tujuan Psikoterapi

Tujuan Psikoterapi menurut Korchin diantaranya :

  1. Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
  2. Mengurangi tekanan emosional
  3. Mengembangkan potensi klien
  4. Mengubah kebiasaan
  5. Memodifikasi struktur kognisi
  6. Memperoleh pengetahuan tentang diri
  7. Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
  8. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
  9. Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
  10. Mengubah kondisi fisik
  11. Mengubah kesadaran diri
  12. Mengubah lingkungan sosial

3. Unsur-Unsur Psikoterapi

Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencangkup unsur-unsur lazom pada semua jenis psikoterapi

antara lain :

  1. Peran social
  2. Hubungan (Persekutuan tarapeutik)
  3. Hak
  4. Retrospeksi
  5. Reduksi
  6. Rehabilitisi, memperbaiki gangguan perilaku berat
  7. Resosialisasi
  8. Rekapitulasi

4. Perbedaan antara psikoterapi dan konseling

 

Konseling

Psikoterapi

 

< intensif > intensif
preventif Kuratif / reapartif
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan Fokus : remedial
Setting : sekolah, industri, social work, Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
Jumlah intervensi < Jumlah intervensi >
supportive rekonstructive
Penekanan “normal”

/ masalah ringan

Penekanan “disfungsi” / masalah berat
Short term Long term

 

5. Pendekatan dengan Mental Illness

1) Psychoanalysis dan Psychodynamic

Berfokus terhadap mengubah masalah prilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadarnya untuk mendapat solusi. Tokohnya adalah Sigmund Freud.

Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.

2) Behavior Therapy

Berfokus dalam hukum pembelajaran. Perilaku seseorang akan dipengaruhi proses pembelajaran seumur hidup. Tokohnya adalah Ivan Pavlov yang menemukan teknik Classical ConditioningAssosiative Learning. Inti dari pendekatan Behavior Therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asossiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).

Berbagai metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Behavior Therapy adalah Exposure and Respon Prevention (ERP), Systematic Desensitization, 

Behavior Modification, Flooding, Operant Conditioning, Observational Learning, 

Contingency Management, Matching Law, Habit Reversal Training (HRT) dll.

3) Cognitive Therapy

Cognitive therapy memiliki konsep bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh pikirannya (adanya difungsi pikiran akan menyebabkan difungsi perilaku). Oleh karena itu, pendekatanCognitive Therapy  lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa

mengubah perilaku. Tokohnya Albert Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utama pendekatan kognitif adalah mengubah pola pikir dengan cara mengubah meningkatkan kesadaran dalam pola pikir rasional.

Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah

Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic 

Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic 

Therapy 

(CAT) dan sebagainya.

4) Humanistic Therapy

Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak

mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar

kesadarannya sendiri. Metode psikoterapi yang yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client-Centered Therapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.

5) Integrative / Holistic Therapy

Integrative Therapy digunakan apabila seseorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Tujuannya adalah untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

 

 

Terapi Psikoanalisis

1. Konsep Dasar Teori Psikoanalisis

a. Kesadaran dan ketaksadaran

Bagi Freud, kesadaran merupakan bagian terkecil dari keseluruhan jiwa. Seperti gunung es yang mengapung yang bagian terbesarnya berada dibawah permukaan air, bagian jiwa yang terbesar berada dibawah permukaan kesadaran. Ketaksadaran menyimpan pengalaman-pengalaman, ingatan, dan bahan-bahan yang di represi. Freud percaya, bahwa sebagian besar fungsi psikologis berada di luar kesadaran. Sasaran terapi psikoanalitik adalah membuat motif-motif tak sadar menjadi disadari, karena hanya ketika menyadari motif-motif tersebutlah individu bisa melaksanakan pilihan. Walaupun diluar kesadaran, ketaksadaran tetap mempengaruhi tingkah laku. Proses-proses tak sadar adalah akar dari gejala dan tingkah laku neurotik. Dari perspektif ini, penyembuhan adalah upaya untuk menyingkap gejala-gejala, sebab tingkah laku dan bahan-bahan yang direpresi yang menghalangi fungsi psikologis yang sehat.

b. Struktur Kepribadian

Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian dibagi menjadi tiga yaitu:

(1)     Id

Kepribadian seseorang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan. Id kurang terorganisasi, buta, menuntut, dan mendesak. Id tidak bisa mentoleransi tegangan, dan bekerja untuk melepaskan tegangan itu sesegera mungkin serta untuk mencapai keadaan homeostatik. Id diatur oleh asas kesenangan, bersifat tidak logis, amoral, dan didorong oleh satu kepentingan.

(2)     Ego
Ego adalah eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan, dan mengatur. Tugas utama Ego adalah menjadi pengantar naluri-naluri dengan lingkungan sekitar. Ego mengendalikan kesadaran dan melaksanakan sensor. Ego berlaku realistis dan berpikir logis serta merumuskan rencana-rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan-kebutuhan.

(3)     Superego
Superego adalah cabang moral atau hukum dari kepribadian, kode moral bagi individu yang urusan utamanya adalah apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau salah. Superego merepresentasikan hal yang ideal yang real dan mendorong bukan pada kesenangan tetapi pada kesempurnaan. Superego berfungsi menghambat impuls-impuls dari Id.

c. Mekanisme Pertahanan Ego

Mekanisme-mekanisme pertahanan ego membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah terlukanya ego. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego tidak selalu patologis dan bisa memiliki nilai penyesuaian jika tidak menjadi suatu gaya hidup. Berikut ini beberapa bentuk mekanisme pertahanan ego:

(1)     Penyangkalan
Penyangkalan adalah pertahanan melawan kecemasan dengan menutup mata terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang membangkitkan kecemasan.

(2)     Proyeksi
Proyeksi adalah mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang tidak bisa diterima oleh ego kepada orang lain. Seseorang melihat pada diri orang lain hal-hal yang tidak disukai dan ia tiak bisa menerima adanya hal-hal itu pada diri sendiri.

(3)     Fiksasi

Fiksasi adalah menjadi “terpaku” pada tahap-tahap perkembangan yang lebih awal karena mengambil langkah ke tahap selanjutnya bisa menyebabkan kecemasan.

(4)     Regresi
Regresi adalah melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutan-tuntutannya tidak terlalu besar.

(5)     Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah menciptakan alasan-alasan yang “baik” untuk menghindari ego dari cedera atau memalsukan diri sehingga kenyataan yang mengecewakan menjadi tidak begitu menyakitkan.

(6)     Sublimasi
Sublimasi adalah menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau yang secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan-dorongannya.

(7)     Displacement
Displacement adalah mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sebenarnya, tidak bisa dijangkau.

(8)     Represi
Represi adalah melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bisa membangkitkan kecemasan, mendorong kenyataan yang tidak bisa diterima kepada ketidak sadaran, atau menjadi tidak menyadari hal-hal yang menyakitkan. Represi merupakan salah satu konsep Freud yang paling penting.

(9)     Formasi reaksi

Formasi reaksi adalah melakukan tindakan yang berlawanan dengan keinginan tak sadar. Jika perasaan-perasaan yang lebih dalam menimbulkan ancaman, maka seseorang menampilkan tingkah laku yang berlawanan untuk menyangkal perasaan-perasaan yang bisa menimbulkan ancaman.

d. Perkembangan Psikoseksual

Sumbangan yang berarti dalam model psikoanalitik adalah pelukisan tahap-tahap perkembangan psikososial dan psikoseksual individu dari lahir hingga dewasa yakni Fase Oral, Fase Anal, Fase Falik, Fase Laten, Fase Genital.

–        Tahun pertama kehidupan : Fase Oral

Dari lahir sampai akhir usia satu tahun seorang bayi menjalani fase oral. Mengisap buah dada ibu memuaskan kebutuhan akan makanan dan akan kesenangan karena mulut dan bibir merupakan zona erogen yang peka selama fase oral.

Tugas perkembangan utama fase oral adalah memperoleh rasa percaya, yaitu percaya kepada orang lain, dunia, dan diri sendiri.

–        Usia satu sampai tiga tahun : Fase Anal

Tugas yang harus diselesaikan ada fase ini adalah belajar mandiri, memiliki kekuatan pribadi dan otonomi, serta belajar bagaimana mengakui dan menangani perasaan-perasaan yang negatif. Selama fase anal, anak dipastikan akan mengalami perasaan-perasaan negatif seperti benci, hasrat merusak, marah, dsb.

–        Usia tiga sampai lima tahun : Fase Falik

Selama fase falik, aktivitas seksual menjadi lebih intens dan perhatian dipusatkan pada alat-alat kelamin yaitu penis pada anak laki-laki dan klitoris pad anak perempuan. Pada fase falik, masturbasi meningkat frekuensinya. Anak-anak menjadi lebih ingin tau tentang tubuhnya, mereka berhasrat untuk mengekplorasi tubuh sendiri dan untuk menemukan perbedaan-perbedaan diantar kedua jenis kelamin.

2. Unsur- unsur Terapi Psikoanalisis

  • Timbulnya gangguan

Terapis melakukan upaya  memunculkan penyebabpenyebab yang menjadi akar permasalahan yang dimiliki klien, untuk lebih mengenal penyebab gangguan yang dialaminya,

kemudian terapis, memperkuat kondisi psikis dari diri klien, sehingga apabila klien mengalami gangguan, diri klien akan lebih siap menghadapi dan mencari solusi dengan cepat.

  • Tujuan terapi

Fokus dalam usaha penguatan diri klien, agar dikemudian hari bila klien mengalami masalah yang serupa, maka klein akan lebih siap menghadapi gangguan yang dialaminya.

  • Peran terapis

Memberi bantuan kepada klien untuk mencapai kesadaran diri, keyakinan, kejujuran, dan keefektifan  dalam melakukan hubungan personal, menangani kecemasan atau depresi secara realistis, juga membangun hubungan kerja dengan klien dengan banyak mendengar & menafsirkan, terapis memberikan perhatian khusus jika klien memberikan penolakan, serta mendengarkan dengan sabar tentang kesenjangan dan pertentangan pada cerita klien

3.  Teknik-Teknik Terapi Psikoanalisis

  •  Asosiasi Bebas

Asosiasi Bebas adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu & pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu.

  •  Penafsiran

Penafsiran adalah suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi2 bebas, mimpi2, resistensi2 dan transferensi. Bentuknya, tindakan analisa yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna-makna tingkah laku.

  • Analisis Mimpi

Analisis mimpi adalah suatu prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yg tak terselesaikan.

  • Analisis dan Penafsiran Resistensi

Analisis dan Penafsiran Resistensi ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yang ada dibalik resistensi sehingga dia bisa menanganinya.

  • Analisis dan Penafsiran Transferensi

Analisis dan Penafsiran Transferensi adalah teknik utama dalam Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi.

Sumber :

Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma

Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama

Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.

indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/21332/TERAPI+PSIKOANALISIS.doc library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=373

srini.staff.gunadarma.ac.id

library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=10438

https://books.google.co.id/books?id=mfsgp_zkmWwC&pg=PA521&dq=unsur-unsur+psikoterapi&hl=id&sa=X&ei=Z34LVeCcA5OPuATwtoCYBQ&ved=0CBoQ6AEwAA#v=onepage&q=unsur-unsur%20psikoterapi&f=false

0

Terapi Psikoanalisis

Kasus Menggunakan Terapi Psikoanalisis

Perempuan.com – Namaku Teresia, kini usiaku sudah 33 tahun. Kata teman-teman, aku cantik dan proporsional dengan tinggi badan 165 cm dan berat 51 kg.  Dengan wajah rupawan tak sulit bagiku untuk mendapatkan pacar. Sejak SMA hingga kuliah aku sudah berbelas kali putus sambung. Jika pacarku menampakkan gejala serius, aku pasti mencari alasan untuk memutuskannya.

Entah kenapa aku takut dengan komitmen. Aku takut berumah tangga dan menjalin ikatan keluarga. Aku hanya senang pacaran saja. Namun, setelah usiaku menginjak 30 tahun dan semua sahabat perempuanku sudah menikah, aku merasa ada yang salah dengan diriku. Entah kenapa aku begitu takut untuk menikah.

Setiap pacarku mengajak ke jenjang lamaran, terbayang peristiwa mengenaskan tentang Ibuku yang sering disakiti oleh Ayah. Ibuku adalah Ibu rumah tangga, ibu sangat memuja Ayah sehingga apapun yang Ayah lakukan Ibu hanya diam. Bahkan suatu hari Ibu di pukul oleh Ayah hingga berdarah hidungnya. Ibu hanya diam dan duduk membiarkan Ayah memukulinya lebih hebat.

Saat itu aku masih kanak-kanak, aku hanya bisa menangis di balik lemari melihat kegarangan Ayah. Aku beserta adikku seringkali bersembunyi dibawah kolong ranjang berharap Ayah tak menemukan kami. Kami berdua berpelukan dan saling membekap mulut agar tak bersuara. Pengalaman ini sungguh menakutkan.

Ayahku dulu bekerja di sebuah bank besar di bagian administrasi, namun sejak kena pemutusan hubungan kerja, Ayah menjadi mudah marah dan menjadi kejam dirumah. Kesalahan kecil saja sudah membuat Ayah meradang. Pernah suatu hari Ayah pulang dari pergi dan tak menemukan Ibu dirumah. Ibu sedang ke rumah tetangga untuk menengok anak tetangga yang sakit. Ibu sudah berpesan padaku agar menutup pintu rumah. Ternyata aku lupa menutup pintu rumah, saat Ayah pulang. Ayah nampak mulai marah dan memintaku untuk memanggil Ibu.

Dengan tergopoh-gopoh Ibu pulang.  Ayah sudah menghadang di depan pintu rumah dan langsung melayangkan tinjunya tepat di pipi Ibu. Ketika Ibu terjatuh, Ayah bukannya menolong tetapi terus  menendang Ibu. Aku dan adik menjerit-jerit ketakutan namun Ayah juga memukul keras wajahku serta mendorong adikku hingga jatuh. Ibu berteriak melarangnya hingga Ibu pingsan.

Selama beberapa hari ke depan Ibu tak mau keluar rumah, akulah yang disuruh ke warung untuk membeli sayur serta keperluan memasak. Jika warna biru di wajah ibuku sudah hilang, barulah Ibu berani pergi ke warung untuk belanja. Hal ini terjadi berulang kali, hingga suatu hari Ayah tak pernah pulang lagi. Ayah hanya meninggalkan sepucuk surat yang mengatakan bahwa Ayah pergi mencari kerja ke kota Sumatera. Sejak itu kami tak pernah bertemu Ayah lagi.

Namun sejak saat itu, aku tak ingin berumah tangga, demikian pula dengan adik, walaupun Ibu pernah menanyakan, kapan aku akan berumah tangga, tapi aku tak minat. Aku tak ingin mempunyai suami seperti Ayahku.

Kata Ibu, dulu saat pacaran Ayah sangat baik dan memanjakan Ibu. Namun setelah menikah dua tahun perangai Ayah mulai berubah. Ayah senang memaki kotor dan melempar barang dirumah jika marah. Lama-lama Ayah malah memukul dan mencederai Ibu.

Biarlah aku memilih hidup seperti ini. Aku sudah memutuskan tak ingin menikah. Aku tak ingin dipukuli seperti Ibuku.

Analisis Kasus  :

     Dalam kasus di atas, dapat dilihat bahwa teresia  takut berumah tangga dan menjalin ikatan keluarga karena ia terbayang peristiwa mengenaskan tentang Ibu nya yang sering disakiti oleh Ayah nya. suatu hari Ibu di pukul oleh Ayah hingga hidungnya berdarah. Ibu nya hanya diam dan duduk membiarkan Ayah memukulinya lebih hebat. Ini tejadi karena ayahnya di PHK dari pekerjaannya, saat ia masih anak-anak beserta adiknya, dia tidak bisa melupakan kejadian itu hingga membuatnya takut akan membuat komitmen menikah dengan seseorang.

     Salah satu bentuk penangannya bisa dengan Asosiasi bebas sebagai salah satu teknik psikoanalisis. Salah satu pasien Freud, menyebut metode  free association sebagai “penyembuhan dengan bicara”. Maksudnya suatu metode terapi yang dirancang untuk memberikan kebebasan secara total kepada pasien dalam mengungkapkan segala apa yang terlintas dibenaknya, termasuk mimpi-mimpi, berbagai fantasi, dan hal-hal konflik dalam dirinya tanpa diagenda, dikomentari, ataupun banyak dipotong. Asosiasi bebas merupakan suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu, yang kemudian dikenal dengan katarsis. Asosiasi merupakan salah satu dari peralatan dasar sebagai pembuka pintu keinginan, khayalan, konflik, serta motivasi yang tidak disadari.

     Tehnik ini Freud menggunakan Hipnotis untuk mendapatkan data-data dari klien mengenai hal-hal yang dia pikirkan dialam bawah sadarnya, dengan tehnik ini klien dapat mengutarakan apapun yang dia rasakan tanpa ada yang disembunyikan sehingga psikoterapis dapat menganalisis masalah apa yang sebenarnya terjadi pada klien. Penerapan metode ini dilakukan dengan posisi klien berbaring diatas dipan/sofa sementara terapis duduk dibelakangnya, sehingga tidak mengalihkan perhatian klien pada saat-saat asosiasinya mengalir dengan bebas. Dalam hal ini terapis fokus bertugas untuk mendengarkan, mencatat, menganalisis bahan yang direpres, memberitahu/membimbing pasien memperoleh insight (dinamika yang mendasari perilaku yang tidak disadari).

Sumber       :

http://perempuan.com/story/trauma-membuat-aku-takut-menikah/

0

Tugas 4. Psikologi Manajemen

Dyah Ayu Pratiwi

12513735

3 PA 14


A. Komunikasi Dalam Manajemen

a. Pengertian Komunikasi

    Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

    Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

    Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

    Hafield menyatakan suatu definisi baru mengenai pengertian komunikasi, ia menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian”

    Dalam kata communis terdapat makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pengertian Komunikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI terbitan Balai Pustaka, 2002), komunikasi adalah: (1) Pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak. (2). Perhubungan.

Pengertian Komunikasi menurut para Ahli:

  • Carl L Hovland à Komunikasi proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang lambang bahasa ( verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
  • Edwin Emery à Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol–simbol.
  • Theodorson & Theodorson à Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide–ide sebagai sikap atau emosi dari seseorag kepada orang lain terutama melalui simbol–simbol.
  • Laswell à Komunikasi adalah sebuah proses yang memberikan gambaran siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.

            Berdasarkan penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu ide, gagasan–gagasan, sikap atau pun emosi dari seseorang terhadap orang lain yang melibatkan komunikator dan komunikan yang disampaikan melalui simbol ataupun bahasa.

b. Proses Komunikasi

Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses  komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

–  Proses komunikasi secara primer

            Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing sebagai media.Lambing sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal(bahasa), dan pesan nonverbal.

            Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambing yang mengandung perasaan dan pikiran komunikator.

            Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang pengalaman komunikan.

Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan lancara apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A membicarakan hal tersebut dengan si C yang seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.

–  Proses komunikasi secara sekunder

        Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama.  Seorang komunikator menggunakan media ke daola dua komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon fax, radio, majalah, dll merupakan media yang sering digunakan dalan komunikasi.

c. Hambatan Komunikasi

    Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:

  • Hambatan Teknis

    Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi dalam mediakomunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

  • Hambatan Semantik

    Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ideasecara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-katayang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkankemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.

  • Hambatan Manusiawi

    Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orangyang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :

  • Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia

  Seperti perbedaan persepsi,umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringaninformasi.Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungansosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut. Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya

B. Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif dalam Organisasi

    Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual (Burgon & Huffner, 2002). Contoh kelompok maya, misalnya komunikasi melalui internet (chatting, face book, email, etc.). Berkembangnya kelompok maya ini karena perkembangan teknologi media komunikasi. Terdapat definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini:informasi/pesan) (McDavid & Harari).

    Terdapat definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan) (McDavid & Harari).

    Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup componential & situational, yaitu :

            Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.

  1. Componential

    Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.

  1. Situasional

Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

C. Model Pengolahan Informasi

    Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya

Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:

  1. Rational

    Model pengolahan informasi dimana  orang- orang benar-benar memproses semua informasi yang tersedia dalam mencari solusi yang terbaik atau output maksimum. Model ini memiliki nilai perspektif yang kuat, tetapi akurasi deskriptif lemah.

  1. Limited capacity

    Model pengolahan informasi yang melemahkan kondisi model rasional dan mengasumsikan bahwa orang mempermudah pengolahan informasi dalam mencari solusi (tidak diperlukan optimal).

  1. Expert

    Model pengolahan informasi Menempatkan penekanan pada penggunaan pengetahuan mendalam yang sudah dikembangkan oleh ahli yang melengkapi pengolahan informasi yang telah disederhanakan. Sang ahli memiliki basis pengetahuan yang jauh lebih besar, yang diperoleh melalui pengalaman.

  1. Cybernetic

Model pengolahan informasi dimana pengolahan informasi dapat diubah dengan umpan balik.

D. Model Interaktif Manajemen

Model interaktif manajemen mencakup lima jenis, yaitu:

  1. Confidence

Dalam manajemen, timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.

  1. Immediacy

Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan.

  1. Interaction Management

Adanya berbagai interaksi dalam manajemen, seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan.

  1. Expressiveness

Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.

  1. Other Orientation

Adanya komunikasi antara komunikasi dengan satu pihak ke pihak lain, sebagai tukar menukar informasi.

Sumber :

 http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032 RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf

http://allfheim.com/komunikasi-bisnis/hambatan-dalam-komunikasi/

http://www.academia.edu/6890068/Komunikasi_Interpersonal_dan_Intrapersonal

http://www.psychologymania.com/2013/04/efektivitas-komunikasi-interpersonal.html

http://sitimeyashari.blogspot.co.id/2016/01/tugas-4-psikologi-manajemen.html